Bulan ramadhan telah tiba. Bulan ini adalah bulan yang lebih baik dari bulan-bulan yang lain, bulan kasih sayang yang diberikan Allah pada hamba-Nya. Di bulan ramadhan ini pula segala amal kebaikan menjadi berlipat ganda nilainya. Karena itu pula, salah satu tekad saya sebelum bulan ramadhan ini adalah untuk bisa menjalankan ibadah puasa meskipun ibu yang sedang hamil/menyusui mempunyai keringanan untuk tidak berpuasa. Bulan ramadhan ini kandungan saya memasuki usia 8 bulan dan alhamdulillah memasuki hari ke-8 ini masih di berikan kekuatan untuk terus menjalankannya dan Insya Allah sampai akhir.
Saya bersyukur dan beruntung sekali dimasa kehamilan ini tidak mengalami masalah yang biasa di alami oleh ibu hamil. Banyak teman saya yang ketika hamil mengalami masalah seperti mual dan muntah yang berlebihan, lemas sehingga banyak menyulitkan aktivitasnya bahkan ada yang terkadang hanya bisa berbaring di tempat tidur. Alhamdullillah, anak ini ngerti kali ya kalo ibunya banyak yang harus di urusin (sok sibuk). Saya masih tetep bisa mengurus di SMK ITACO dan mengkordinir Siswa Wirausaha serta kegiatan-kegiatan lainnya (lihat foto dibawah)
Nah, bulan ramadhan ini saya lebih banyak di sibukkan oleh kegiatan mensurvey kondisi calon siswa baru sekaligus mencari siswa baru yang kira-kira membutuhkan bantuan orang tua asuh untuk tetap bersekolah. Mendatangi rumah mereka satu persatu membuat saya sangat prihatin, karena mereka tinggal di tempat yang menurut saya kurang layak. Kontrakan sempit hanya 3 ruang dengan barang bertumpuk dan penghuni banyak, pastilah sangat tidak nyaman selain kurangnya ventilasi karena terletak di gang-gang sempit yang minim cahaya matahari. Saya pun pernah tinggal di kontrakan seperti itu, jadi pernah merasakan. Saya berharap dengan mereka terus bersekolah bisa membantu ekonomi keluarga yang lebih baik nantinya dan memutus mata rantai kemiskinan.. aamiin…
Nah setelah beraktivitas diluar sampai sore, kegiatan yang paling saya suka adalah pulang ke rumah untuk memasak bersama mama di dapur dan juga moment sebelum dan ketika berbuka puasa. Alhamdulillah tahun ini ada tambahan keluarga baru, yaitu suami. Jika tidak ada yang urgent, saya lebih suka di rumah, maklum baru menikah (eh udah mau setahun ding :p) jadi sekalian bisa belajar masak sama mama plus menghemat (calon emak-emak mode on:p) dan lebih higienis pastinya 🙂
Moment berkumpul bersama di rumah ini baru beberapa tahun terakhir saja saya rasakan, karena sejak SLTP saya tidak tinggal bersama orang tua, kuliahpun merantau ke Jogja. Mama di Kuningan bersama kakek nenek, ayah di Jakarta dan adik di Purwokerto.. Huaa.. bener-bener terpisah semuanya. Jadi paling bulan ramadhan kami hanya kumpul beberapa hari sebelum idul fitri. Alhamdulillah, saat ini bisa berkumpul semuanya. Bulan ramadhan ini, mengingat kondisi sedang hamil besar, saya usahakan maksimal ashar sudah di rumah. Selain itu, saya ingin membantu mama memasak dan menyiapkan hidangan berbuka. Kegiatan memasak ini sangat menyenangkan karena diselingi becanda dan bercerita. Menu yang pastinya harus ada adalah es buah, seger dan bergizi. Mama juga sering memberikan nasihat-nasihat terutama menyangkut kehamilan. Mamapun bercerita, dulu tetap berpuasa meskipun sedang hamil besar adikku. Mama mengatakan, jika keadaan sehat dan tidak terlalu lemah maka sebaiknya tetap berpuasa. Selain juga kita bisa mengajarkan anak untuk ikut berpuasa sejak dalam kandungan. Namun memang ada beberapa hal yang harus di perhatikan, seperti :
- Pastikan dulu kondisi kita ke bidan/obygn karena mereka tau bagaimana kondisi kita selama ini secara medis. Ketika saya tanya ke bidan/dokter kandungan, mereka mengatakan saya boleh berpuasa karena riwayat saya setiap kontrol bulanan jarang ada keluhan yang berarti. Tekanan darah bagus, BB normal, gula normal dan gerakan janin aktif. Tidak dianjurkan jika ibu kondisinya darurat dan beresiko tinggi sehingga membahayakan ibu dan janin.
- Memperbanyak minum air putih minimal 2 liter yang bisa dibagi ketika berbuka, sebelum tidur dan pada saat sahur. Disarankan juga minum susu hamil dan juga obat dari dokter karena mengandung asam folat, kalsium dan vitamin yang tinggi.
- Asupan makanan harus mengandung 4 sehat 5 sempurna. Perbanyak makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayuran dan hindari makanan yang banyak mengandung zat pengawet, pewarna dan makanan yang kurang zat gizinya.
- Niat bulat, hati riang dan cukup istirahat 🙂
Nah itu beberapa nasihat dari mama dan hasil tanya-tanya ke beberapa teman. Kalo udah selesai masak, biasanya sambil nunggu berbuka kami pindah berbincang di ruang tengah depan TV karena biasanya Bapak, adik sama suami belum pulang kerja. Rumah kami memang tidak terlalu besar, kecil malah untuk 6 orang penghuni yaitu Bapak, mama, adik, saya, suami dan nenek yang memilih tinggal bersama kami sejak dulu. Alhamdulillah masih di berikan kesempatan untuk merawat nenek yang usianya hampir 100 tahun. Rumah ini kami dapatkan setelah melakukan pencarian hampir 2 tahun setelah sebelumnya ngontrak. Coba dari dulu tahu situs pencarian jual beli rumah terpercaya rumah.com ya, pasti ga selama itu cari rumahnya. Alhamdulillah, kami mendapatkan rumah dimana bukan hanya tempat kami bernaung namun juga tempat kami bisa saling berbagi dan bercerita yang mungkin kami selama beberapa tahun lalu kehilangan moment tersebut. semua memang indah pada waktunya hehe. Rumah ini pokoknya segalanya bagi kami, meskipun pada saatnya nanti saya dan suami ada keinginan untuk mandiri dengan tinggal terpisah. Nah, mumpung belum, maka nikmatilah moment-moment bersama keluarga apalagi dalam keadaan hamil seperti ini. Rumahku memang surgaku 🙂
Benar-benar ceria ramadhan ini, moment ramadhan pertama sama suami, moment mengandung anugerah terindah yang pertama dari Allah dan yang terpenting masih di berikan kesehatan…
So, selamat menjalankan ibadah puasa ya teman-teman, semoga amal ibadah kita mendapat berkah dan ridha dari Allah SWT. Aaamiin…
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Ramadhan di Rumah Liputan 6 & rumah.com
Leave a comment